Salah Satu Oknum Perangkat Desa Bubarkan Kegiatan Vaksinasi
Bangkalan,Metroposnews.id -
Salah satu yayasan pendidikan Islam di Desa Rosep kecamatan Blega Kabupaten Bangkalan telah melaksanakan kegiatan penyuntikan Vaksinasi terhadap Santrinya, Senin (01/11/2021).
Namun kegiatan tersebut dibubarkan oleh salah satu oknum dari perangkat Desa tersebut Dengan Alasan kegiatan penyuntikan Vaksinasi tersebut Tidak mengantongi ijin.
Salah satu saksi menuturkan kepada Wartawan dari komunitas Ajib, bahwa "Salah satu Tim medis medis mendapatkan telpon dari pak Camat dan setelah beberapa kemudian Penyuntikan dihentikan Dengan Alasan disuruh bubar oleh pak camat," ucap salah Satu Warga Desa Rosep yang tidak mau dipublikasikan Namanya, Rabu (03/11/2021) saat di temui oleh media di kediamannya.
Setelah kegiatan dihentikan, tidak lama kemudian salah satu Carek Desa Rosep datang dan langsung mengemas Alat medis yang ada di yayasan tersebut untuk dibawa ke balai Desa, Padahal Tim medis sudah melakukan penyuntikan vaksinasi terhadap 5 Santri.
Setelah beberapa Selang kemudian, Wartawan dari komunitas Ajib juga mendatangi kantor kecamatan Blega untuk mengklarifikasi terkait dengan bubarnya kegiatan tersebut.
"Saya tidak pernah menelpon Tim medis tersebut, apalagi menyuruh untuk bubar. Dengan adanya kegiatan tersebut malah saya sangat berterima kasih sudah membantu untuk meningkatkan elektabilitas vaksinasi di kecamatan Blega," Cetus Saifullah selaku camat Blega.
Pak camat Blega juga mengatakan bahwa kegiatan Vaksinasi bukan di bubarkan melainkan di pindah ke balai Desa.
Salah satu Nara sumber juga menerangkan bahwa bubarnya kegiatan Vaksinasi disebabkan masalah komunikasi Antara pengurus yayasan dengan Kepala Desa Rosep.
"Kepala Desa Rosep Merasa tersinggung Dengan Adanya kegiatan penyuntikan Vaksinasi tersebut, Dengan Alasan kegiatan tersebut tidak minta Ijin ke kepala Desa," ucap Narsum yang tidak mau disebutkan namanya.
Untuk menyingkronkan Data, Tim Investigasi dari komunitas Ajib juga mendatangi Puskesmas kecamatan Blega untuk konfirmasi ke kepala Puskesmas, Namun Kepala puskesmas tidak ada ditempat untuk dimintai keterangannya, Pungkasnya (TIM).
Bersambung.
Komentar
Posting Komentar